june 24th 2009, by Aniel
Ini artikel sumbangan dari Inge Djuari, artikel yang sangat memotivasi dan menginspirasi. Thanks to Saudari Inge.. Pakabar Inge?
Adalah seorang raja yang berkuasa di sebuah wilayah
di Eropa, seorang raja yang terkenal pemberani dan
disegani kawan maupun musuh-musuhnya.
Sang raja memiliki seorang putri yang telah beranjak
dewasa dan sudah saatnya menikah, namun yang
diinginkannya adalah seorang menantu yang pemberani
seperti dirinya.
Raja mengumpulkan para penasehatnya dan disepakati
mengadakan sayembara untuk mendapatkan seorang pemuda
yang gagah dan pemberani.
Adalah sayembara berenang menyeberangi sungai yang
ada didepan benteng kerajaan yang didalamnya diisi
banyak buaya yang dalam sebulan dibiarkan kelaparan
agar menjadi sangat ganas.
Diumumkanlah sayembara ini ke seluruh rakyatnya dan
saat hari yang ditentukan tiba, mulailah berdatangan
para pemuda dari segala penjuru negri, kemudian sang
raja keluar dan berdiri diatas kastilnya serta
mengangkat bendera tanda dimulainya sayembara itu.
Namun hingga dua jam lamanya tak ada seorang pun yang
berani terjun ke sungai yang penuh dengan buaya itu.
Raja mulai gelisah dan kecewa karena merasa akan
gagal mendapatkan seorang pemberani dari kalangan
rakyatnya.
Ketika matahari mulai meninggi, ada sekelompok pemuda
datang dan ikut merangsek di kerumunan massa ditepian
sungai dan bertanya-tanya ada apa gerangan.
Setelah mendapat penjelasan dari orang-orang yang ada
disana merekapun hanya manggut-manggut seraya
mengamati beberapa ekor buaya yang ada di sungai itu
dan saling tunjuk tanpa seorangpun berani mengikuti
sayembara itu.
Ketika sebagian orang mulai meninggalkan sungai itu,
tiba-tiba dikejutkan dengan suara seseorang terjun ke
sungai, rupanya salah seorang pemuda yang baru datang
itu terjun ke sungai dan berenang menuju seberang
dengan kecepatan tinggi menghindari kejaran beberapa
ekor buaya yang berusaha mendekatinya.
Akhirnya pemuda itu berhasil selamat hingga seberang
dan disambut dengan tepuk tangan meriah dan sang raja
segera turun menyambut si pemuda itu dengan gembira.
Setelah diperkenalkan dengan putrinya, sang raja
sepakat menyelenggarakan pesta pernikahan
besar-besaran dan meriah selama tujuh hari tujuh
malam.
Di tengah-tengah pesta pernikahan, datang pula para
sahabat si pemuda pemberani ini memberikan selamat,
mereka sungguh bangga memiliki seorang kawan yg kini
adalah seorang menantu raja. Sambil memberikan ucapan
selamat mereka tak henti-hentinya memuji keberanian
si pemuda ini.
Namun tiba-tiba saja si pemuda ini mengajak ke lima
orang sahabatnya itu keluar dari ruang pesta dan
dengan wajah kecut bertanya dengan nada menghardik..
“Hey kalian semua, ayo katakan… siapa diantara
kalian yang waktu itu mendorong saya terjun ke
sungai ?!, asal tahu ya.. hampir saja saya mati
dimakan buaya!!”
“Andai saja seseorang mampu membangunkan raksasa
yang ada didalam dirinya, maka ia tak perlu menunda
kesuksesan hanya karena menunggu orang lain yang
menggerakkannya”
Saya suka sekali cerita ini
Benih Kesuksesan sebetulnya ada pada diri tiap orang. Benih sukses itu sudah dibawa sejak lahir. Apabila selalu dipupuk dan dipelihara di ladang yang bagus, maka benih itu akan terus tumbuh dan tumbuh makin berkembang. Namun, sebaliknya, apabila benih itu tumbuh di ladang yang kurang baik atau tidak baik, dan tidak dipupuk, benih itu lama kelamaan akan menjadi layu. Semuanya tergantung pada anda, “petani” dan pemilik benih itu. Apakah mau terus dipupuk dan ditempatkan di ladang yang baik? Apakah selalu dibersihkan dari hama-hama wereng?
share...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar