Banyak orang Islam yang mengambil teori2 orang non Islam untuk mengatasi stres, padahal Islam sudah memberikan solusi TERBAIK untuk menghindari dan ‘mengatasi’ (me-manage) stres. Ditengarai, kurangnya pemahaman ttg Islam, yg mengakibatkan mereka mengambil cara non Islam untuk mengatasi masalah yg mereka hadapi.
Ada yg mendefinisikan GF = sebuah gerakan yg dilakukan oleh kaum kuffar (orang kafir, orang di luar Islam) sebagai upaya untuk menyerang Islam dengan menghancurkan pikiran umat. Tindakan-tindakan yg dilakukan berupa:
- Tasywih = memalsukan ajaran Islam
- Tadhlil = menyesatkan umat Islam
- Tasykik = menebarkan keraguan terhadap ajaran Islam
Ketiga tindakan ini dilakukan tidak lain untuk memadamkan cahaya agama Islam.
Beberapa tindakan nyata yg telah mereka lakukan dan propagandakan:
- Tidak mau menerapkan syariat (hukum) Islam, dg berbagai alasan. Semestinya mereka membaca dulu apa itu syariat Islam.
- Al Qur’an = kitab porno
- Jilbab = budaya Arab
Jika kita perhatikan, kemunduran umat Islam terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Pertentangan politik. Gontok2an sesama pemimpin Islam mengakibatkan politik diambil alih/dikuasai oleh non Islam. Ujung2nya, umat Islam menderita (lagi).
- Pertentangan mazhab akibat fanatisme (berlebihan), kebodohan (pengikut) dan hawa nafsu (pemimpin2nya).
- Pengaruh agama2 terdahulu. Sebagai contoh, umat Islam di Indonesia begitu kental ‘warnanya’ (dalam cara beribadah) akibat pengaruh Hindu.
- Serangan asing (non muslim), berupa gerakan militer dan perlawanan pemikiran.
GF dilakukan oleh orang2 kafir dengan tujuan:
- menghambat kemajuan umat Islam. Umat Islam cukup jadi pengekor barat…jangan sampai jadi pemimpin (dunia).
- menjauhkan umat Islam dari Al Qur’an dan As Sunnah.
- mengeluarkan umat Islam dari ajaran Islam (yg telah dipelajarinya).
- (upaya terakhir adalah) membuat murtad kaum Islam (umat Islam keluar dari agama Islam).
Fenomena terbaru GF adalah:
1. Pemalsuan Islam, dilakukan dg cara:
- memalsukan Al Qur’an. Artikel lain ada di sini.
- memalsukan As Sunnah (termasuk di dalamnya hadits2)
- memalsukan pribadi Rasululloh SAW (termasuk dg menghina, melecehkan, membuat
gambar kartun/karikatur Rasululloh SAW)
- memalsukan sejarah Islam (dg mengabaikan ilmuwan2 Islam atau mengaburkan fakta2)
- memalsukan sistem kehidupan Islam (tidak mementingkan syariat Islam)
2. Pembaratan Islam (mengajak kaum Muslim bergaya hidup seperti orang barat)
- penetapan dan perubahan kurikulum pendidikan
- penyebaran kehidupan sosial ala barat
Sendi-sendi yang menjadi akar GF:
- Zionisme
- Kristenisasi
- Kolonialisme (bekerjasama dg zionisme, kristenisasi, orientalisme)
GF menggunakan beberapa sarana berikut sebagai upaya untuk menyebarluaskan paham mereka:
- Pendidikan
- Sosial
- Media cetak dan elektronik
- Pusat kebudayaan
- (masih banyak lagi sarana2 lain)
GF juga menggunakan:
- Demokrasi
- Komunisme + sosialisme
- Nasionalisme
- Kesetaraan gender
sebagai tameng dan isu untuk menjatuhkan ajaran Islam.
Bagaimana cara menangkal GF? Banyak cara untuk menangkal dan ‘memukul balik’ GF ini, diantaranya:
1. Mencari alternatif pendidikan, pemikiran, ekonomi, dst, yg sesuai dg ajaran Islam
2. Memberi pengetahuan ttg GF, sehingga umat Islam tidak terkecoh
3. Para penulis Muslim perlu melakukan counter (serangan balik) terhadap tulisan2 yg menyerang Islam. Salah satu penulis yg cukup getol melakukan counter adalah Adian Husaini, beberapa artikelnya pernah aku muat di sini.
4. Mengingatkan lembaga pendidikan + lembaga dakwah Islam agar mewaspadai terhadap pemikiran yg sesat
5. (bagi yg merasa ilmunya tidak cukup memadai) Menjauhi pengaruh GF. Bagi yg ilmunya dirasa mumpuni, justru HARUS banyak mengenal GF, agar bisa melakukan counter (lihat poin 3).
Umat Islam sendiri hendaknya:
1. Hanya mengerjakan yg bermanfaat (dunia-akhirat)
2. Mencoba kembali kepada ALLOH SWT (apabila tertimpa musibah, dst)
3. Jangan minder. Yakinlah bahwa kita setara dg orang2 barat…tapi tentunya tidak sekedar ucapan belaka
4. Jika ada musibah, jangan cari kambing hitam…tapi hendaklah berserah pada ALLOH SWT. Pandang optimis ke masa depan, jangan terpaku ke masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar